Minggu, 07 Juni 2009

MALAYSIA DILARANG MEMBELI DOMBRUT


BANDUNG , (PR).- Pemprov Jabar menolak memberi izin pembelian bibit ternak domba garut oleh Malaysia , untuk melindungi kelestarian hewan ternak tersebut. Populasi ternak domba garut tengah dilakukan perlindungan oleh Pemprov Jabar dari ancaman dipatenkan oleh negara lain.

Gubernur Jabar H. Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu (20/5) mengatakan, belajar dari rencana pembelian bibit domba garut oleh Malaysia, terlihat adanya potensi besar pengembangan agrobisnis ternak tersebut dalam skala internasional. Peluang ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para peternak rakyat di Jabar, terutama domba garut.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan sejumlah lembaga/instansi pemerintah terkait agar saling mendukung dalam upaya pelestarian komoditas-komoditas pertanian spesifik Jabar, termasuk domba garut. Kami tengah berupaya tak kecolongan agar berbagai komoditas spesifik lokal kemudian dipatenkan oleh negara lain," katanya di sela Ekspose Agribisnis Domba Jabar, di Mall Metro Indah, Bandung .

Disebutkan pula, peluang pemasaran domba internasional, di mana Jabar selaku sentra produksi di Indonesia, sangat terbuka dari Timur Tengah karena masyarakatnya sangat terbiasa makan daging domba dan kambing. Sejumlah pejabat negara di Timur Tengah menyatakan sangat meminati domba dari Jabar karena diketahui diusahakan oleh masyarakat Muslim, ketimbang selama ini membeli kambing dari Australia rata-rata 200 ton/hari.

Upaya pelestarian produk-produk pertanian spesifik Jabar dari ancaman dipatenkan negara lain, menurut Kepala Biro Produksi Pemprov Jabar, Toto M. Toha, juga dilakukan untuk produk muncang Sunan yang selama ini asli Kabupaten Sumedang. Soalnya, potensi bisnis muncang Sunan adalah produk bahan bakar alternatif dan pakan ternak. Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar, Entang Sastraatmadja, menilai, sikap Gubernur Jabar yang menolak izin pembelian domba garut oleh Malaysia, dapat dijadikan gambaran keberpihakan kepada usaha pertanian spesifik lokal, termasuk ternak domba.

Sinyal dari Gubernur Jabar tersebut harus diikuti koordinasi dan kekompakan berbagai dinas/instasi terkait lainnya di provinsi maupun kabupaten, bahkan tingkat pusat, mulai sektor hulu, izin perdagangan, kehakiman, pelabuhan, petugas keamanan, dll. Dukungan pelestarian domba garut sebagai komoditas spesifik Jabar, juga muncul dari Dirjen Peternakan Departamen Pertanian, Tjeppy D. Sudjana, yang mengatakan, saat ini Departemen Pertanian tengah melakukan perlindungan sejumlah plasma nuftah lokal dari ancaman dipatenkan negara lain, misalnya domba garut dan sapi bali. Diakui, pemerintah juga baru saja kecolongan atas lolosnya empat ratus bibit sapi bali melalui Sulawesi Utara yang juga dibeli Malaysia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar