Selasa, 14 April 2009

EMAIL INDUK DOMBA

Saya bru memulai langkah2 kecil untuk beternak DomRut pak..Ada masalah dengan kurang berkualitasnya induk pak (kurang Subur) apakah bisa beli bibit induk unggul/ Betina hamil unggul dari peternakan bapak? Kalau bisa bagaimana prosesnya?

Luar biasa pak dengan semangatnya untuk mulai beternak Domba Garut. Terkait kendala yang Bapak alami yaitu mengenai kurang suburnya Induk maka beberapa masukan yang kiranya dapat Kami sampaikan terlebih dahulu adalah sebagai berikut: Apakah definisi kurang suburnya Induk yang Bapak maksud di sini adalah jumlah frequensi kelahiran yang dibawah normal? Induk Domba Garut Betina idealnya dapat melahirkan anak sebanyak 3 kali dalam periode 2 tahun. Atau yang dimaksud dengan kurang suburnya Induk oleh Bapak dalam hal ini adalah jumlah anak yang sedikit, misalkan per kelahiran hanya 1 ekor?

Bilamana yang dimaksud definisi kurang suburnya Induk oleh Bapak dalam hal ini adalah jumlah frequensi kelahiran yang masih dibawah normal, dalam arti frequensi melahirkan induk belum optimal sebanyak 3 kali dalam periode 2 tahun maka yang perlu diteliti terlebih dahulu adalah apakah saat mengawinkan induk domba betina dengan pejantan adalah sudah dalam waktu yang tepat? Induk domba betina akan mengalami kebuntingan setelah dikawinkan bilamana dalam kondisi birahi.



Cara yang paling mudah untuk mengetahui induk domba betina dalam keadaan birahi saat dikawinkan adalah manakala dinaiki oleh pejantan untuk kawin maka betina akan diam, artinya perkawinan tidak perlu dipegangi induk betinanya oleh petugas, sejujurnya Villa Domba saat mulai beternak dahulu sempat terjebak dalam kekeliruan ini, bahkan ada kejadian menggelikan di mana pekerja Kami berkata dan bersikukuh bilamana Domba Betina sudah Bunting karena sudah dikawinkan namun sudah 9 bulan tidak melahirkan.

Dalam bahasa ternak masyarakat tatar Sunda berlaku yang namanya istilah 3 B untuk melihat Birahi Domba Betina: Bareuh (Alat Kelamin Betina Bengkak), Baseuh (Alat Kelamin Betina Basah) dan Bereum (Alat Kelamin Betina Merah), namun gejala 3 B ini terkadang tidak muncul sempurna kesemuanya, olehkarenanya kembali cara yang paling mudah untuk mengetahui induk domba betina dalam keadaan birahi adalah saat dinaiki oleh pejantan untuk kawin maka betina akan diam, artinya perkawinan tidak perlu dipegangi induk betinanya oleh petugas. Dan artinya pula bilamana kondisi di atas yang terjadi pada induk domba betina yang Bapak miliki saat ini yaitu frequensi melahirkan induk belum optimal sebanyak 3 kali dalam periode 2 tahun maka mohon diteliti dahulu cara perkawinannya, punten, tidak lain ini dikarenakan di mana pernah ada seorang konsumen yang mengeluhkan kondisi yang sama kepada Saya dan bermaksud menjual induk betinanya untuk diganti dengan betina Villa Domba namun diurungkan setelah mengetahui bahwa petugas kandangnya selama ini keliru dalam mengawinkan domba betina.

Teliti juga umur induk domba betina dalam hal ini apakah masih masuk fase produktif atau tidak. Umur induk domba betina dapat dilihat dari struktur gigi yang dimiliki bilamana tidak ada recording kelahiran dari pemasok sebelumnya. Satu hal yang jelas di mana induk domba betina masih dapat terus produktif hingga usia 8 s.d 9 tahun dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Betina yang terlalu gemuk pun rawan terhadap ketidaksuburan, istilah bahasa Sunda menyatakan Bajir.
Faktor Jantan pun berpengaruh terhadap keberhasilan kebuntingan induk domba, kasus yang terjadi di Villa Domba adalah pernah suatu waktu dikarenakan pejantan yang terlampau lelah mengawini induk domba untuk mengejar target produksi maka walaupun induk domba betina sudah birahi akan tetapi tidak terjadi kebuntingan. Selidik punya selidik ternyata sudah tidak sebandingnya antara jumlah populasi pejantan untuk mengawini induk domba betina di mana karena terlampau sering kawin maka kualitas spermanya kurang begitu baik.

Bagaimana dengan faktor kemungkinan yang kedua? Ketidaksuburan induk domba betina yang Bapak maksud di sini adalah jumlah anak yang sedikit, misalkan per kelahiran hanya 1 ekor akan tetapi sesuai siklus yaitu dalam 2 tahun dapat 3 kali melahirkan? Bilamana kondisi ini yang terjadi maka memang besar kemungkinan adalah faktor bibit. Namun kiranya perlu Saya sampaikan bilamana ada keuntungan juga dari sisi kualitas walaupun induk domba hanya melahirkan anak sebanyak 1 ekor per kelahiran dari sisi kuantitas, ukuran tubuh anak biasanya akan lebih besar untuk kelahiran tunggal dibandingkan kembar ataupun lebih dari 2.